Anda mungkin sering mendengar sebagian orang tua mengeluh bahwa anaknya selalu berusaha mendapatkan mainan anak lain, karena menganggap mainan orang lain lebih indah, meskipun miliknya sendiri.jenis mainan yang sama. Parahnya lagi, anak di usia tersebut belum bisa memahami bujukan orang tuanya. Mereka hanya menangis. Orang tua sangat khawatir. ada banyakrumah boneka kayu, mainan bermain peran, mainan mandidan sebagainya. Mengapa mereka begitu menginginkan mainan orang lain?
Anak suka bermain dengan mainan orang lain bukan karena suka merampas barang orang lain, tapi karena anak di usia ini sudah penasaran dengan dunia luar. Mainan-mainan di rumah sering kali terlihat, dan secara alami mereka akan mengalami kelelahan estetika. Begitu mereka melihat mainan di tangan orang lain, meskipun mainan tersebut belum tentu menyenangkan, secara tidak sadar mereka ingin mendapatkan warna dan pengalaman sentuhan baru. Terlebih lagi, bayi pada usia ini bersifat egois, sehingga para ibu tidak perlu terlalu khawatir dengan perilaku anaknya, selama mereka cukup menghalanginya.
Lantas, bagaimana caranya agar anak tidak merampas mainan orang lain dengan kemampuan kognitifnya yang terbatas? Pertama-tama, Anda harus memberi tahu dia bahwa mainan ini bukan miliknya. Dia perlu mendapatkan izin orang lain untuk menggunakannya. Jika anak lain tidak bersedia memberikan mainan kepadanya, maka adegan lain bisa digunakan dengan tepat untuk menarik perhatiannya. Misalnya, Anda bisa bertanya padanya apakah dia ingin bermain carousel atau membawanya pergi dari tempat kejadian. Dalam skenario ini, orang tua harus mengendalikan emosinya dan belajar menenangkan tangisan anaknya.
Selain itu, orang tua juga bisa mempersiapkannya terlebih dahulu. Misalnya, Anda bisa membawabeberapa mainan kecildari rumah, karena anak-anak lain juga akan tertarik dengan mainan tersebut, maka anda dapat mengingatkan anak anda untuk menjaga mainan tersebut, dan dia untuk sementara akan melupakan mainan orang lain dan fokus pada mainannya sendiri.
Terakhir, orang tua harus membiarkan anak-anaknya belajar untuk menjadi yang pertama dan kemudian datang. Anak-anak di taman kanak-kanak pasti bersaing untuk mendapatkan mainan. Jika anak-anak maubermain dengan mainandi tempat umum seperti itu, orang tua harus mengajari anaknya cara menunggu dan mengantri dengan tertib. Mungkin anak-anak tidak bisa memahami cara yang benar sekaligus. Orang tua harus memberi contoh pada saat ini. Biarkan dia secara bertahap meniru dan secara bertahap menjadi bagian dari pertukaran pengalamannya yang sukses. Dalam proses ini, anak-anak secara bertahap akan mempelajari keterampilan berekspresi dan berkomunikasi, serta memperbaiki perilaku buruk mereka.
Jika cara di atas bermanfaat bagi Anda, silakan teruskan ke lebih banyak orang yang membutuhkan. Pada saat yang sama, semua mainan yang diproduksi oleh perusahaan kami telah memenuhi standar produksi dan telah melalui pengujian yang ketat. Kami menjamin untuk menyediakan Anda dengan produk dan layanan kualitas terbaik. Silakan kunjungi situs web kami
Waktu posting: 21 Juli-2021